Setelah badai salju yang mengejutkan, ratusan pendaki berhasil dievakuasi dari sisi timur Gunung Everest di Tibet. Berita terbaru barikut datang dari laporan resmi yang menyatakan bahwa cuaca ekstrem pada Minggu (5/10) menyebabkan banyak pendaki terjebak di tengah situasi yang berbahaya.
Sebanyak 350 pendaki telah berhasil mencapai kota kecil Qudang, sementara lebih dari 200 pendaki lainnya masih terhubung dengan pihak berwenang di jalur pendakian. Total, sekitar 500 pendaki dilaporkan terjebak akibat cuaca yang tidak menentu di daerah tersebut.
“Badai salju ini sangat berbeda dari yang biasanya kami alami,” kata Chen Geshuang, seorang pendaki, yang menceritakan jumlah tim trekking yang mencapai keamanan setelah melewati malam yang menyeramkan. Pemandu mereka mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi tidak biasa untuk bulan Oktober.
Cara Penyelamatan Pendaki di Tengah Badai Salju
Penyelamatan dilakukan dengan melibatkan ratusan penduduk desa setempat dan tim penyelamat. Mereka bekerja sama untuk membersihkan salju yang menutupi akses ke daerah pendakian yang menjadi tempat terjebaknya hampir 1.000 orang.
Proses evakuasi berjalan meskipun cuaca di pegunungan sangat basah dan dingin, menjadikan risiko hipotermia meningkat. Selama beberapa jam, tim penyelamat berusaha keras untuk memastikan keselamatan semua pendaki yang masih terjebak.
Media pemerintah melaporkan aktivitas yang intens dari tim penyelamat yang berjuang melawan elemen alam, berupaya membawa kembali pendaki ke tempat aman. Dengan kerja cepat, sebagian besar dari mereka akhirnya berhasil dievakuasi.
Situasi di Nepal Setelah Hujan Lebat dan Tanah Longsor
Sementara di sebelah selatan, negara tetangga Nepal juga merasakan dampak dari cuaca buruk. Dewan Pariwisata Nepal mengonfirmasi bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di sepanjang rute pendakian setelah cuaca mulai membaik.
Namun, kabar duka datang setelah hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir bandang, mengakibatkan kematian setidaknya 47 orang. Ini menjadi pukulan berat bagi warga yang sudah menghadapi bencana alam bertubi-tubi.
Pihak berwenang di Nepal terus mengupayakan langkah-langkah mitigasi dan penyelamatan. Sementara itu, informasi mengenai situasi di daerah yang terkena dampak dipantau dengan seksama untuk memastikan keselamatan warga.
Keputusan Penutupan Jalur Pendakian Everest
Akhirnya, keputusan untuk menutup akses pendakian ke Everest diambil oleh pemerintah setempat pada Sabtu malam (4/10). Melalui akun resmi di WeChat, Perusahaan Pariwisata Kabupaten Tingri mengumumkan bahwa semua kegiatan pendakian dihentikan untuk sementara waktu.
Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan para pendaki dan menghindari risiko lebih lanjut akibat cuaca tidak menentu. Penutupan ini diharapkan dapat mencegah kemungkinan bencana yang lebih besar jika keadaan cuaca tetap ekstrem.
Dengan situasi yang masih tidak menentu, para pendaki dan pemandu diharapkan untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penutupan ini juga memberi waktu bagi tim penyelamat untuk menyelesaikan misi evakuasi dengan aman.